Berita  

Mengenal Lebih Jauh Karakteristik Burung Mandar Batu

Pastinya banyak yang sudah mengetahui informasi burung Mandar Batu karena mudah sekali ditemukan. Namun apakah anda mengetahui apa saja ciri khasnya dan juga kebiasaan yang dilakukan? Mungkin saja banyak yang belum mengetahuinya bukan?

Maka dari itulah pada kesempatan kali ini kami akan membahasnya lebih detail. Burung ini seringkali dijumpai di daerah yang basah dan lembap. Misalnya saja di rawa, sungai, sawah, dan bahkan sering ditemui di perairan laut dangkal.

Burung ini merupakan endemik asli Indonesia dan juga ditemui di beberapa negara lain di dunia. Bukan termasuk burung yang dilindungi, jadi anda pun bisa memilikinya jika tertarik. Untuk harganya sendiri tidaklah mahal karena populasinya cukup banyak.

Ciri Burung Mandar Batu

Mudah sekali mengenali burung Mandar Batu, karena warnanya dominan hitam. Ada sedikit putih pada sayap dan juga ekornya, namun biasanya tertutup oleh bulu luarnya. Burung ini memiliki paruh kuning dengan perisai merah yang terlihat sangat mencolok.

Ukurannya tidak terlalu besar, hampir mirip seperti burung dara atau sedikit lebih besar. Kakinya juga tidak terlalu panjang, hampir mirip seperti kaki burung dengan besar yang sama. Hanya saja warnanya cukup unik, yaitu hijau tidak seperti burung lain yang biasanya hitam.

Habitat Dan Kebiasaan

Burung Mandar lebih sering menghabiskan waktunya di daerah yang basah dan tergenang air. Biasanya, burung ini banyak dijumpai di kolam, danau, dan bahkan parit yang ada banyak airnya. Sesekali, burung ini mencari makan di sawah meskipun jarang.

Selain menghabiskan waktu di air yang menjadi kebiasaannya, Mandar juga dapat berlari sangat cepat di permukaan air. Kebiasaan ini biasanya dilakukan ketika dikejar predator. Uniknya, mereka biasanya justru menyelam kedalam air dalam waktu yang lama ketika terancam.

Baca Juga :   Menghilangkan Tinja, Menghadirkan Kesehatan Menggunakan Jasa Sedot WC Terdekat

Mandar Batu pada umumnya aktif di pagi hari hingga sore di daerah yang lebih terbuka. Tujuannya tentu untuk mencari makanan, biasanya ditempat berair yang disebutkan tadi. Ada juga yang ditemui sedang berada di semak tinggi yang lembap.

Perkembangbiakan Mandar Batu

Mandar Batu bukanlah burung musiman, artinya dapat ditemukan sepanjang tahun. Ketika berkembang biak, biasanya mereka membuat sarang yang dekat dengan tumbuhan air. Dalam satu kali perkembangbiakan, burung ini menghasilkan sekitar 9 butir telur.

Uniknya, proses pengeraman telur dilakukan oleh jantan dan betina. Jantan bertugas mengerami telur pada malam hari, sedangkan betina di siang hari. Proses ini memakan waktu 3 minggu hingga akhirnya menetas. Setelah berusia 50 hari, anak burung mulai belajar terbang.

Demikian yang dapat kami sampaikan mengenai karakteristik burung Mandar Batu. Burung ini memang bukan sebagai peliharaan untuk dinikmati kicauannya. Namun banyak orang yang memburunya untuk dikonsumsi dagingnya karena cukup mudah ditangkap.